Ya, mungkin kita semua sudah pernah melihat pelangi. Pelangi muncul saat adanya air yang terkena sinar matahari sehingga menimbulkan pembiasan, definisinya semoga benar. seperti yang sama-sama kita ketahui, pelangi memiliki berbagai warna mulai dari merah hingga biru, mulai dari energi terendah hingga terbesar, mulai dari panjang gelombang terpanjang hingga panjang gelombang terpendek. Jika kita melihat pelangi memiliki perbedaan, tetapi memiliki dua ujung yang menyatu. Jika kita pikirkan dan analogikan di kehidupan.
Setiap orang memiliki kehidupan sendiri-sendiri atas dasar pemikiran sendiri-sendiri pula. Mereka memmiliki awalan yang sama dan memiliki akhiran yang sama seperti kita, yaitu berasal dari tanah dan berakhir ke tanah. Atau mungkin juga dari surga kembali ke surga. Atau masih banyak lagi. Ya itulah kehidupan. Kita berjalan berbeda, tetapi tujuan sama. Tujuan yang saya maksud disini yaitu menuju surgaNya. Lalu apakah kita berhak mengomentari perbedaan tersebut? Ya, boleh saja jika dilihat tujuannya berbeda. Kalo tidak berbeda outputnya sih silahkan saja.
Perbedaan jalan ini yang terkadang orang tidak pahami maksudnya. Ketidakpahaman maksud banyak alasannya, mulai dari tidak adanya komunikasi hingga terjadi salah paham (keduanya bukan komunikasi kan?). Jadi mulai sekarang komunikasikan perbedaan tersebut agar bisa selalu di pantau oleh siapapun agar mencapai tujuannya. Jangan takut untuk berkomunikasi, karena dengan komunikasi mungkin tujuannya akan lebih mudah tercapai.
Akibat bebeda terkadang kita saling mendahulukan ego kita terhadap suatu perbeedaa. Pantas ngga sih lebih mendahulukan ego? Kalo saya lohat sih tidak. Si A mau begini, si B mau begitu lalu timbullah perselisihan. pikirkan cara yang lebih elegan. Akan tetapi dengan cara elegan itulah terkadang harus ada yang di kompromikan. Bukan kompormi dari satu pihak, akan tetapi kompromi dari semua pihak yang bersangkutan
akibat berbeda.
Jangan takut dengan namanya kompromi, kompomi tidak untuk membunuh kok. Teteapi untuk mencapai sebuah solusi. Tidak maukan kalau harus ribut terus karena tidak elegan dalam menghadapi perbedaan?. Anggap saja perbedaan itu seperti pelangi, berbeda warna tetapi memiliki dua ujung yang sama.
Nurul Badri
25 Agustus '16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar