Dalam era yang modern ini, pergaulan mencerminkan seberapa cerdas orang itu. Semakin luas pergaulannya semakin cerdas. Tapi tidak menutup kemungkinan, tidak luas pergaulan malah jadi tidak pintar. Alasan kenapa semakin luas pergaulan semakin cerdas, karena memiliki berteman dengan banyak orang dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Memiliki sudut pandang yang berbeda-beda itu asyik karena bisa memahami banyak hal yang kita tidak ketahui. Akan semakin cerdas, jika kita mau belajar dari pergaulan itu. Bukankah hidup itu adalah pelajaran?
Bertemen dengan siapapun itu, kalangan manapun itu merupakan hal yang cukup bermanfaat di abad ini. Selain banyak hal yang kita dapatkan, peluang tertentu juga kadang ada. Mungkin bisa dibilang nepotisme, tapi menurut saya tidak. Karena definisi nepotismekan menguntungkan keluarga, bukan pertemanan. Peluang itu hadir karena rekan-rekan kita percaya dengan kita, karena kita berkawan dengannya.
Tapi apakah perlu punya teman yang sangat dekat? Menurut saya sih perlu, dengan alasan kita perlu bercerita hal yang tidak bisa kita ceritakan ke setiap orang. Menyimpan masalah sendiri tanpa ada saran sebagai input akan bikin pusing doang. Tapi kembali, perluaslah pergaulan.
Kalian pasti pernah lihat orang yang sangat luas pergaualnnya. Saat kemana saja atau butuh apa saja, eh ternyata ada teman yang bisa membantu. Saya juga kadang iri kok melihat orang saat pergi ke daerah tertentu ada ternyata ketemu temannya, padahal tujuannya bukan bertemu teman. Setidaknya ada yang menemani di daerah tersebut.
Tapi memiliki pergaulan yang luas memang kadang tak murah dan mudah. Bisa saja jadi sering nongkrong yang menghabisakan banyak biaya. Tetapi ada juga kok, yang ternyata pergaulannya karena hobi yang sama. Ini yang kayanya sulit untuk dicari.
Saya sendiri mengakui pergaulan saya tidak luas, dan cenderung itu-itu saja. Tapi tetap berusaha untuk memperluas pergaulan, walaupun susah-susah gampang. Setidaknya masih berusaha, dari pada tidak sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar